*Berita ditulis oleh Rosalina Dhone, anggota UKM Jurnalistik Uniflor, asal Prodi Ilmu Hukum
Jum'at, 16 Mei 2025 – Sebuah kegiatan inspiratif bertajuk “Wirausaha Berbasis Lingkungan Menuju Pengembangan Ekonomi Hijau Berkelanjutan” yang merupakan program Kementrian bagi para mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) telah sukses diselenggarakan. Acara ini bertujuan untuk membekali para calon guru agar tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang mampu memanfaatkan potensi lingkungan sekitar.
Dalam sambutannya, Kaprodi PPG LPTK Uniflor Dr. Veronika Genua, S.Pd., M.Hum. menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjadikan para calon guru sebagai sosok yang kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan pekarangan rumah maupun barang-barang bekas yang masih dapat digunakan kembali agar bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat dan juga lingkungan.
"Kegiatan ini memiliki tujuan utama menjadikan para calon guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga harus berjiwa wirausaha untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan," ujar Veronika
Veronika berpesan kepada seluruh peserta untuk memanfaatkan kegiatan dengan aik dan menjadi bekal ketika menjadi guru agar menyalurkan jiwa wirausaha kepada peserta didik.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Umar Hamdan, seorang pelaku wirausaha yang telah melewati berbagai tantangan dalam hidupnya. Dalam sesi sharing, beliau membagikan kisah perjuangannya yang dimulai dari keterbatasan. Ia mengisahkan pernah berjualan obat dari pasar ke pasar dan aktif dalam beberapa komunitas demi membangun jaringan dan pengalaman.
Meskipun hanya menempuh pendidikan tinggi hingga semester dua dan tidak memiliki ijazah formal perguruan tinggi, semangat juangnya tak pernah padam. Jerih payahnya membuahkan hasil, terbukti dari penghargaan yang ia terima sebagai “Pejuang dalam Diam” pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Universitas Flores melalui Ema Ema Award.
Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan semangat kewirausahaan kepada para calon guru, demi terwujudnya generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mandiri dan peduli terhadap kelestarian alam serta ekonomi berkelanjutan.
Materi yang langsung dipraktikkan oleh peserta kegiatan adalah pembuatan ecobrick. Ditemani oleh rekannya, Cahyadi, S.Sos., Umar Hamdan menjelaskan langkah-langkah pembuatan ecobrick yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Ecobrick adalah botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik non-biodegradable, seperti kantong kresek, bungkus makanan, dan kemasan plastik lainnya, yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Tujuan utama dari ecobrick adalah mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurung plastik dalam bentuk yang aman dan dapat digunakan kembali, sehingga mencegahnya terurai menjadi mikroplastik atau zat beracun.(UKMJ).